Nubuatan ini, saya tulis dengan  pensil tulang -belulang dan tintanya air mata dan darah rakyat dan bangsa Papua Barat.  

 Nubuatan ini, saya tulis dengan  pensil tulang -belulang dan tintanya air mata dan darah rakyat dan bangsa Papua Barat.  


H. DR. Muh. Tito Karnavian akan duduk sejajar dan setara dengan Orang Asli Papua (OAP) pada saat OAP sebagai bangsa Merdeka dan Berdaulat. 


Pada saatnya nanti, rakyat dan bangsa Papua Barat menentukan nasib sendiri sebagai salah satu bangsa merdeka dan berdaulat, saya, Gembala DR. A.G. Socrarez Yoman akan  mengusulkan kepada penguasa Indonesia, bahwa Duta Besar Indonesia untuk Papua Barat ialah H.DR. Muh Tito Karnavian. 


Tujuan saya, nanti pada saat Coffee Morning di Istana Negara Papua Barat, saya akan bertanya pak Tito tentang pemaksaan dilakukannya pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB)  yang miskin persyaratan atau mal-administrasi dan pengangkatan Pejabat Bupati dan Walikota yang menjadi domainnya para gubernur. 


Pertanyaan saya nanti seperti ini. Pak Tito gunakan teori pemerintahan apa? Apakah ini pembajakan atau kebijakan? Apakah gunakan teori otoriter atau teori totaliter? Apakah gunakan teori rasisme atau teori pasisme? Apakah teori kolonialiame atau teori kapitalisme? Ataukah teori militerisme? 


Doa dan harapan ini disampaikan dari Ita Wakhu Purom, Kamis, 2 Juni 2022.  Orang beriman akan mengatakan: Ya dan Amin. Tapi, bagi mereka yang hidup dalam keraguan dan kebimbangan tidak akan percaya dan aminkan nubuatan ini. 


Saya, Gembala DR. A.G. Socratez Yoman yang menulis tulisan aneh ini.  Walaupun tulisan aneh, tapi saya yakin dan percaya pada saatnya, semua lidah akan mengaku bahwa KEBENARAN selalu keluar sebagai PEMENANG SEJATI sepajang sejarah. 


Hati-hatilah, rumput ini juga punya mata dan telinga. Hati-hatilah, semut ini juga punya mata dan telinga. Waspadalah nyamuk ini juga punya mata dan telinga. Hindarilah dan berhentilah menipu dan menghina dan merendahkan martabat kemanusiaan orang asli Papua. 


Sudah cukup penghinaan dan pelecehan terhadap harga diri dan martabat kemanusiaan kami atas Tanah leluhur kami. 


Ijin pak Rivai Darus, saya pinjam pernyataan ini. 


"Ingat, hukum TABUR dan TUAI itu akan berlangsung. KARMA itu akan terjadi. Apakah kalian tidak puas? Kita lihat apa yang terjadi?" (Muhammad Rivai Darus, SH, Jurubicara Gubernur Papua, 11 April 2022). 


(Gembala DR. A G. Socratez Yoman. Ita Wakhu Purom, Kamis, 2 Juni 2022).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Muda yang kreatif & Tampil beda bagi Kristus

Sambutan dalam rangka HUT Pemuda GIDI Yang Ke-38 Tahun

IBADAH PEMBUBARAN PANITIA HUT PEMUDA GIDI YANG KE 37